Ginjal adalah organ penting yang membantu mengeluarkan toksin, zat-zat sisa, serta kelebihan cairan dari tubuh.
Ginjal juga berperan penting dalam mengontrol zat kimia dalam darah dan tekanan darah, menjaga tulang tetap sehat, serta merangsang produksi sel darah merah.
Ketika ginjal gagal berfungsi dengan baik, hal ini akan mempengaruhi otot, saraf, dan jaringan lain pada tubuh.
Penyakit ginjal kronis adalah kondisi ketika ginjal rusak dan kemampuan menyaring dan mengeluarkan zat sisa dan cairan dari tubuh juga berkurang. Hal ini menyebabkan zat sisa menumpuk dalam tubuh.
Gagal ginjal, atau penyakit ginjal stadium akhir, adalah kondisi ketika ginjal sudah berhenti bekerja dengan benar, sehingga pasien harus menjalani dialisis atau transplantasi ginjal untuk bertahan hidup.
Gejala-gejalanya mungkin tidak terlihat pada stadium awal penyakit ginjal, namun tanda-tanda akan semakin terlihat seiring waktu dan penyakit memburuk. Beberapa gejala tersebut adalah:
Berikut adalah beberapa metode diagnostik untuk mendeteksi penyakit ginjal:
Hal ini dilakukan untuk menentukan kadar kreatinin, zat sisa dalam darah Anda.
Dokter Anda akan menganalisis hasilnya dengan mempertimbangkan faktor lainnya, seperti:
Formula tertentu kemudian akan digunakan untuk menghitung faktor-faktor tersebut bersamaan dengan kadar kreatinin darah untuk menghasilkan estimasi laju filtrasi glomerulus (eGFR).
Ginjal yang sehat seharusnya dapat menyaring 90 ml cairan per menit.
Tes urin dilakukan untuk:
Beberapa tes lain yang dapat dilakukan untuk menentukan kesehatan ginjal Anda meliputi:
Dua penyebab utama penyakit ginjal adalah diabetes dan tekanan darah tinggi. Terkadang, gaga ginjal juga dapat terjadi karena beberapa alasan lain, seperti:
Secara umum, terdapat lima tahapan gagal ginjal, yang dapat ditentukan lewat tes-tes tertentu.
Metode pengobatannya pun bergantung pada tahapan gagal ginjal.
Stadium | Deskripsi |
Stadium | Deskripsi |
Stadium 1 - Fungsi ginjal sehat | Tahap ini tidak menunjukkan adanya kerusakan atau masalah pada ginjal. Nilai eGFR mencapai 90 atau lebih. Gejalanya ringan, dan tes dapat menunjukan adanya protein dalam urin. |
Stadium 2 - Penurunan fungsi ginjal ringan | Pada tahap ini, kerusakan masih ringan, dan nilai eGFR berada di antara 60 dan 89. Ginjal masih dapat berfungsi dengan normal, namun tes dapat menunjukkan adanya protein dalam urin. |
Stadium 3 - Penurunan fungsi ginjal moderat | Mulai dari tahap ini, zat-zat sisa mulai menumpuk dalam darah, karena ginjal tidak lagi mampu menyaring zat sisa dan kelebihan cairan dalam darah. Kondisi ini dapat menyebabkan masalah kesehatan lain, seperti kelelahan, penyakit tulang, dan tekanan darah tinggi. Gejala lainnya, seperti kelelahan yang amat sangat serta pembengkakan di tangan dan kaki, juga dapat muncul. Nilai eFGR berkisar antara 30 dan 59. |
Stadium 4 - Penurunan fungsi ginjal parah | Pada tahap ini, penumpukan toksin dan cairan berlebih dalam darah semakin tinggi. Sebagai akibatnya, pasien akan menderita berbagai masalah kesehatan, seperti penyakit jantung dan tulang, serta tekanan darah tinggi. Pada tahap ini, nilai eFGR jatuh ke kisaran 15-29. Gejala lainnya, seperti pembengkakan di kaki, punggung bagian bawah, dan tangan, juga dapat muncul. Pasien juga mungkin harus menjalani dialisis pada tahap ini. |
Stadium 5 - Fungsi ginjal gagal sepenuhnya | Kondisi ini adalah tahap yang membahayakan jiwa, yaitu ketika toksin dalam darah sudah terlalu menumpuk. Sebagai akibatnya, kondisi pasien memburuk dan membutuhkan dialisis atau transplantasi ginjal untuk bisa bertahan hidup. Nilai eFGR bisa mencapai 15 atau kurang, mengindikasikan berhentinya fungsi ginjal. Beberapa gejalanya meliputi: kelelahan yang ama sangat, mual, muntah, dan pembengkakan di kaki. |
Dua opsi pengobatan yang paling sering diterapkan untuk gagal ginjal adalah sebagai berikut:
Transplantasi ginjal
Opsi ini adalah metode pembedahan yang melibatkan pengangkatan ginjal yang rusak dan penggantian dengan ginjal yang sehat. Dibutuhkan pendonor dengan golongan darah yang sama.
Setelah transplantasi sukses, pasien dapat berhenti menjalani dialisis. Namun, ia harus terus mengonsumsi obat untuk mencegah penolakan tubuh terhadap organ transplantasi sepanjang sisa hidupnya.
Dialisis
Metode ini adalah opsi tercepat untuk menyelamatkan nyawa pasien ketika sudah mengalami gagal ginjal. Pada metode ini, zat sisa beracun dan kelebihan cairan pada tubuh akan dikeluarkan dengan bantuan alat.
Dialisis umumnya terbagi menjadi dua tipe:
Hal ini bergantung pada tiga faktor utama:
Seseorang pada stadium 1, 2, dan 3 memiliki usia harapan hidup lebih tinggi dari pasien pada stadium 4 dan 5.
Wanita berusia 40 tahun yang didiagnosis penyakit ginjal stadium 2 dapat hidup selama 34 tahun lagi, sementara pria berusia 40 tahun dengan diagnosis yang sama memiliki usia harapan hidup 30 tahun lagi.
Namun, jika penyakit ginjal terdeteksi pada stadium awal, terdapat pengobatan lanjutan yang tersedia, dan pasien dapat bertahan hidup lebih lama.
Usia harapan hidup pasien penyakit ginjal stadium 4
Penelitian menunjukkan bahwa, dengan pengobatan yang efisien, pasien penyakit ginjal stadium 4 dapat hidup hingga 14,5-16,5 tahun lagi.
Usia harapan hidup pasien penyakit ginjal stadium 5
Data yang dipublikasikan oleh National Kidney Foundation menunjukkan bahwa pasien penyakit ginjal stadium 5 dapat bertahan hidup hingga 5-10 tahun ke depan.
Penelitian lain menunjukkan bahwa pasien dengan nilai eGFR dalam kisaran 15-29 ml dapat bertahan hidup hingga 9-10 tahun.
Pada intinya, penyakit ginjal kronis tidak bisa diobati, namun deteksi dini, gaya hidup sehat, dan pengobatan yang efektif dapat meningkatkan usia harapan hidup Anda setelah mendapatkan diagnosis.
Jika Anda atau orang terkasih Anda berisiko menderita penyakit ginjal kronis, hubungi kami untuk membuat janji temu dengan dokter spesialis nefrologi di Pantai Hospital terdekat Anda.
Pantai Hospitals telah diakreditasi oleh Malaysian Society for Quality in Health (MSQH) atas komitmennya terhadap keselamatan pasien dan kualitas pelayanan.