20227961009120812-1 20229131009120812-2
Makanan & Nutrisi
Nutrisi berdasarkan Spesialisasi

Pendekatan Ilmiah terhadap Angin dan Makanan Berangin

13 Juli 2022 · 7 mins read

Topics






Penelitian telah menunjukkan bahwa beberapa makanan memiliki kecenderungan lebih yang besar untuk menghasilkan gas saat dicerna. Pelajari lebih lanjut tentang penjelasan ilmiah mengenai makanan yang menyebabkan "angin" atau kembung dan cara memasukkan diet rendah FODMAP (sekumpulan karbohidrat rantai pendek).

Mengapa Anda merasa "kembung" setelah makan?

Saluran gastrointestinal (GI) atau saluran pencernaan kita adalah pipa berongga yang panjang dengan pintu masuk di bagian atas, mulut, dan pintu keluar di bagian bawah, yaitu anus. Saluran pencernaan kita tidak mungkin seperti vakum tanpa udara karena udara masuk setiap kali kita berbicara dan bergerak. Jadi, penyebabnya bukanlah angin, melainkan kemampuan usus kita dalam menampung udara.

Percobaan dilakukan dengan memasukkan balon ke dalam perut dan rektum orang normal, dan orang dengan perut sensitif (dispepsia fungsional), dan usus sensitif (sindrom iritasi usus besar atau IBS).

Dengan volume balon yang sama, orang normal tidak merasakan ketidaknyamanan, sedangkan orang dengan usus hipersensitif merasa kembung.

Umumnya orang yang merasa "masuk angin" sedang mengalami perut kembung. Ada 6 (plus 1) penyebab perut kembung. 6 penyebab pertama dimulai dengan huruf "F"

  1. Flatus (angin atau gas)
  2. Fluid (cairan)
  3. Food (makanan)
  4. Fat (lemak)
  5. Faeces (kotoran)
  6. Foetus (fetus)
  7. Pembesaran organ

Bagaimana sains menjelaskan tentang "makanan berangin"?

Sudah tidak diragukan lagi bahwa beberapa makanan memiliki kemungkinan lebih besar dalam membentuk gas saat dicerna. Pada tahun 2012, Profesor Peter Gibson dari Monash University, yang saat itu bekerja di Box Hill Hospital, Melbourne mengusulkan untuk pertama kalinya agar pasien yang menderita sindrom iritasi usus besar (IBS) dirawat dengan diet rendah FODMAP.

FODMAP adalah singkatan dari Fermentable Oligosaccharides (Oligosakarida Fermentasi), Disaccharides (Disakarida), Monosaccharides (Monosakarida), dan Polyols (Poliol). Fermentasi menghasilkan karbon dioksida dan juga gas hidrogen seperti hidrogen sulfida (gas telur busuk). Di usus besar, proses fermentasi ini menyebabkan gejala seperti kram perut, kembung, gas berlebih, dan diare.

Pahami setiap komponen FODMAP.

  • Oligosakarida adalah rantai pendek dari 3 hingga 10 molekul gula, dan yang paling umum diketahui adalah rafinosa dan stakiosa, yang ditemukan pada kacang-kacangan, kacang polong, dan lentil.
  • Disakarida adalah sukrosa, laktosa, dan maltosa.
  • Monosakarida adalah glukosa, galaktosa, dan fruktosa.
  • Poliol adalah gula alkohol, seperti sorbitol dan manitol, yang terbentuk melalui hidrogenasi katalitik karbohidrat. Senyawa tersebut ditemukan secara alami di beberapa buah, sayur, dan jamur tertentu; namun, sering juga digunakan sebagai pemanis bebas gula dalam produk, seperti permen karet, permen, dan minuman.

Lalu, bagaimana kita dapat menerapkan pengetahuan ini?

Apa yang dapat dilakukan terhadap "makanan berangin" dalam diet harian saya?

Diet rendah FODMAP pertama kali dilakukan pada tahun 2012 sebagai pengobatan untuk pasien yang menderita IBS. Sejak saat itu, diet ini telah diadopsi oleh orang-orang dengan perut sensitif.

Ada 5 kelompok FODMAP yang dapat menyebabkan gangguan pencernaan seperti merasa "berangin' atau kembung.

  1. Fruktosa, juga dikenal sebagai gula buah, adalah jenis gula sederhana dalam buah.
  2. Laktosa adalah gula dalam produk susu.
  3. Fruktan dalah gula dalam biji-bijian dan sayuran.
  4. Galaktan ditemukan dalam kacang-kacangan.
  5. Poliol ditemukan dalam produk pemanis sebagai pemanis buatan.

Bagaimana cara menjalankan diet rendah FODMAP?

Ada 3 fase dalam program diet FODMAP.

Fase 1: Restriksi (Eliminasi)

  • Semua makanan dengan FODMAP tinggi harus dihilangkan dari diet setidaknya selama 2 hingga 8 minggu, jika tetap bergejala.
  • Buat catatan harian makanan Anda untuk memantau asupan dan gejala yang dialami.
  • Banyak makanan alternatif yang dapat dikonsumsi saat mengikuti diet rendah FODMAP.
  • Tetap makan makanan dengan gizi seimbang saat menjalani diet rendah FODMAP.

Fase 2: Pengenalan

  • Lakukan diverifikasi diet selama 6 hingga 10 minggu dan tingkatkan kepatuhan.
  • Beberapa kelompok makanan diperkenalkan satu per satu.

Fase 3: Personalisasi

  • Sesuaikan atau personalisasi diet rendah FODMAP untuk setiap pasien.

Berikut adalah daftar makanan yang harus dihindari dan dinikmati untuk setiap kelompok makanan.

  1. Buah
    1. Hindari: Buah lokal: seperti rambutan, mangga, semangka, dan pisang emas. Buah lain seperti apel, pir, persik, kesemek, aprikot, plum, prune, blackberry, ceri, dan leci
    2. Nikmati: Buah lokal seperti pisang (kecuali pisang emas), nanas, pepaya, jambu biji, dan durian. Buah lain seperti seperti buah jeruk, blueberry, raspberry, anggur, kiwi, melon, markisa, dan buah naga
  2. Sayuran
    1. Hindari: Asparagus, bit, kubis brussel, jagung, kembang kol, brokoli, bawang putih, daun bawang, okra, bawang bombai, daun bawang (bagian putih), jamur, ubi jalar, dan tomat olahan
    2. Nikmati: Rebung, tauge, pakcoy, wortel, kubis, capsicum, caisim, terong, selada, kentang, labu, daun bawang (bagian hijau), mentimun, zukini, ubi rambat, bayam, kailan, purun tikus (water chestnut), jahe, cabai, lengkuas, rumput laut, dan tomat segar
  3. Minuman (Fruktosa)
    1. Hindari: Jus buah, madu, sider (fermentasi sari buah apel), rum, anggur berbuih (sparkling wine), anggur penutup (dessert wine), minuman ringan, sirop jagung dengan gula tambahan (fruktosa)
  4. Minuman (Fruktosa)
    1. Hindari: Teh oolong, teh herbal, dan teh dandelion
  5. Sereal (Fruktosa)
    1. Hindari: Gluten, gandum, barley (jelai), gandum hitam (rye), sereal gandum, dan muesli
    2. Nikmati: Produk bebas gluten, sereal jagung, oat, nasi, kentang, keripik tortilla, dan soba
  6. Kacang-kacangan (Sukrosa)
    1. Hindari: Kacang mete dan pistachio
    2. Nikmati: Macadamia, kacang tanah, pecan, kenari, kacang pinus, biji wijen, biji labu, biji bunga matahari (kurang dari 1 genggam per hari), biji chia (2 sendok makan), dan biji rami (1 sendok makan)
  7. Produk Susu (Laktosa)
    1. Susu
      • Hindari: Keju segar seperti keju cottage, ricotta, krim keju, dan mascarpone
      • Nikmati: Keju tua, brie, camembert, cheddar, cheshire, feta, swiss, mozzarella, parmesan, krim keju cottage, dan keju biru
    2. Keju
      • Elakkan: Keju segar seperti kotej, ricotta, keju krim dan mascarpone
      • Nikmati: Keju tua, brie, camembert, cheddar, cheshire, feta, swiss, mozzarella, parmesan, keju kotej berkrim dan keju biru
    3. Lainnya
      • Hindari: Yoghurt, es krim, puding, krim; susu evaporasi, kental manis, dan mentega
      • Nikmati: Mentega, yoghurt tanpa laktosa, gelato tanpa susu, dan sorbet
  8. Pemanis (Poliol)
    1. Hindari: Sorbitol, manitol, xylitol, maltitol, isomalt, dan erythritol
  9. Saus
    1. Nikmati: Gula aren, stevia, sukralosa, aspartam, sirop mapel, dan sirop emas (golden syrup)
  10. Bumbu
    1. Nikmati: Pasta asam jawa, terasi, pasta miso, dan bubuk wasabi (bukan pasta)
  11. 11. Herbal & Rempah-rempah
    1. Nikmati: Serai, ketumbar, paprika, jintan, bubuk lima rempah, pandan, kemangi ketumbar, rosemari, peterseli, asam jawa, dan thyme
  12. Alternatif Daging
    1. Nikmati: Telur, tahu, dan tempe

Buat janji temu di Pantai Hospitals

Tersedia tim tenaga medis profesional yang peduli dengan berbagai multidisiplin untuk konsultasi dan memberikan perawatan terbaik. Hubungi kami untuk mengetahui lebih lanjut tentang layanan Gastroenterologi dan Nutrisi & Diet di Pantai Hospital terdekat. Pantai Hospital Malaysia telah terakreditasi oleh Malaysian Society for Quality in Health (MSQH) atas komitmennya terhadap keselamatan pasien dan kualitas pelayanan.

Artikel yang Disarankan

Click to know more!