woman health screening - desktop woman health screening - mobile
Asuhan Pencegahan
Kesehatan Wanita

7 tes skrining kesehatan yang harus dilakukan setiap wanita

23 Juni 2023 · 7 mins read

Topics










Pelajari lebih lanjut tentang 7 tes skrining kesehatan yang harus dilakukan oleh setiap wanita.

Mengapa skrining kesehatan wanita itu penting?

Skrining kesehatan wanita sangat krusial dan penting karena dapat membantu mendeteksi potensi masalah kesehatan yang spesifik untuk wanita.

Dengan melakukan tes skrining secara rutin, wanita dapat secara proaktif mengatasi potensi masalah kesehatan pada fase dini karena adanya intervensi dini dan manajemen yang efektif. Selain itu, wanita juga diberdayakan untuk membuat keputusan yang tepat terkait kesehatan dan gaya hidup mereka.

Baca artikel ini untuk mempelajari kondisi kesehatan yang umum terjadi pada wanita.

1. Pap smear (tes pap) untuk skrining kanker serviks

Pap smear (atau tes Pap) adalah tes skrining untuk mendeteksi perubahan sel abnormal pada serviks (batas antara vagina dan rahim). Pap smear dianggap sebagai pemeriksaan utama untuk kanker serviks.

Siapa yang harus melakukan pap smear (tes pap)?

Skrining kanker serviks merupakan komponen penting dari perawatan kesehatan wanita. Anda harus mulai melakukan skrining pada usia 21 tahun, terlepas dari kapan Anda pertama kali melakukan hubungan seksual.

Seberapa sering dan tes apa saja yang harus Anda jalani untuk skrining kanker serviks ditentukan oleh usia dan riwayat kesehatan Anda.

  • Wanita berusia 21 hingga 29 tahun harus menjalani tes Pap smear setiap tiga tahun.
  • Wanita berusia antara 30 hingga 65 tahun memiliki tiga pilihan tes:
    1. Menjalani tes Pap dan tes HPV (tes dilakukan bersama) setiap lima tahun sekali.
    2. Menjalani tes Pap setiap tiga tahun sekali.
    3. Menjalani tes HPV saja setiap lima tahun sekali.

Apa yang akan terjadi selama prosedur?

  1. Dokter akan memasukkan alat yang disebut spekulum ke dalam vagina untuk melebarkannya agar dapat melihat serviks dan bagian atas vagina.
  2. Dokter akan dengan lembut mengusap bagian bawah serviks untuk mengumpulkan sampel sel menggunakan spatula (spatula Ayre), sedangkan sikat (cytobrush) digunakan untuk mengambil sel dari bagian dalam serviks.
  3. Sampel yang telah dikumpulkan dimasukan ke dalam cairan pengawet dan dikirim ke laboratorium untuk diperiksa.

Catatan: Setiap orang berbeda-beda. Beberapa orang mungkin mengalami ketidaknyamanan, sementara yang lain mungkin merasa tes ini menyakitkan. Jika Anda merasa tidak nyaman atau sakit, sampaikan kepada dokter Anda agar mereka dapat mendiskusikan beberapa pilihan untuk mengurangi rasa sakit.

Apa arti dari hasil pemeriksaan pap smear saya?

Hasil tes Pap smear bisa normal, tidak normal, atau tidak jelas.

  1. Normal

    • Nomal atau hasil negatif menunjukkan tidak ada perubahan sel di dalam serviks. Tes lanjutan tidak diperlukan sampai jadwal tes Anda berikutnya.
  2. Tidak normal

    • Hasil tes tidak normal menunjukkan adanya perubahan sel di dalam serviks Anda, meskipun tidak berarti bahwa Anda terkena kanker serviks.
    • Perubahan yang tidak normal biasanya disebabkan oleh HPV. Perubahan mungkin ringan (tingkat rendah) atau parah (tingkat tinggi). Perubahan ringan akan kembali ke normal dengan sendirinya.
    • Perubahan yang lebih parah sering disebut dengan "prakanker" karena belum bersifat kanker, tetapi berpotensi untuk berkembang menjadi kanker seiring waktu.
    • Dalam keadaan yang tidak biasa, Pap smear yang tidak nomal dapat menunjukkan adanya keganasan (kanker). Dibutuhkan pemeriksaan tambahan untuk memastikan diagnosis ini. Makin dini kanker serviks terdeteksi, makin mudah untuk diobati.
  3. Tidak jelas

    • Meski jarang sekali, jika hasil tes tidak jelas, dokter Anda akan menyarankan untuk mengulangi tes dalam 12 minggu.

2. Mamografi untuk skrining kanker payudara

Mamografi adalah tes skrining penting yang dirancang untuk mendeteksi kanker payudara stadium awal pada wanita. Pemeriksaan ini melibatkan penggunaan sinar-x, yang menggunakan radiasi energi tinggi untuk membuat gambar mengenai struktur internal payudara secara mendetail.

Dengan memanfaatkan teknik pencitraan ini, mamografi berfungsi sebagai alat yang sangat berarti untuk mengidentifikasi benjolan kecil pada payudara yang mungkin tidak dapat diraba melalui pemeriksaan manual.

Siapa yang harus menjalani mamografi?

  • Skrining mamografi rutin untuk wanita dalam populasi umum yang berusia antara 50 hingga 74 tahun dapat dilakukan setiap dua tahun sekali.
  • Namun, wanita yang berisiko tinggi terkena kanker payudara dan belum teridentifikasi memiliki varian genetik apa pun dapat menjalani skrining mamografi mulai dari usia 30-39 tahun dan setiap tahun mulai usia 40-59 tahun.
  • Setelah usia 60 tahun, mamografi dapat dilakukan setiap dua tahun sekali.

Apa yang terjadi selama prosedur mamografi?

  1. Anda harus melepaskan pakaian Anda dan mengenakan gaun atau pakaian rumah sakit yang terbuka di bagian depan. Lepaskan perhiasan dan hindari penggunaan barang-barang yang dapat mengganggu proses pencitraan.
  2. Posisikan diri Anda di dekat mesin sinar-X. Radiografer akan memposisikan satu payudara pada satu waktu di antara dua pelat mesin yang datar.
  3. Pelat-pelat tersebut akan menekan payudara Anda dengan kuat di antara keduanya selama beberapa saat. Anda akan merasakan tekanan yang mungkin terasa kurang nyaman.
  4. Biasanya, pemeriksaan sinar-X akan dilakukan dua kali pada setiap payudara: satu dari atas dan satu dari samping.

Catatan: Beritahukan kepada petugas mamografi jika Anda merasa cemas atau malu atau jika mamografi terlalu menyakitkan. Mereka dapat berhenti kapan pun dan mencoba membuat Anda merasa lebih nyaman.

3. Pengukuran tekanan darah

Pengukuran tekanan darah menentukan apakah tekanan darah Anda normal, tinggi, atau rendah. Tekanan darah tinggi (hipertensi) terjadi ketika tekanan darah dalam arteri meningkat hingga mencapai tingkat yang lebih tinggi dari normal.

Tekanan darah biasanya diukur dengan menggunakan manset tekanan darah dan alat yang disebut sphygmomanometer.

  1. Selama pengukuran, Anda biasanya akan diminta duduk dengan lengan bertumpu pada permukaan yang sejajar dengan jantung.
  2. Lengan atas Anda kemudian akan dipasangi manset tekanan darah dan digelembungkan, untuk menghentikan aliran darah di lengan Anda untuk sementara waktu. Prosedur ini mungkin terasa kurang nyaman, tetapi hanya berlangsung selama beberapa detik. Sangat penting untuk rileks selama prosedur ini dan tidak berbicara.
  3. Dokter Anda kemudian akan secara perlahan melepaskan tekanan pada manset sambil mendengarkan denyut nadi Anda dengan stetoskop dan mengamati indikator pada sphygmomanometer.

Hasil pengukuran biasanya dinyatakan sebagai dua angka, dengan tekanan sistolik tercantum pertama dan tekanan diastolik tercantum kedua.

  • Tekanan darah normal umumnya adalah kurang dari 120/80 mmHg.
  • Tekanan darah tinggi didefinisikan sebagai hasil pengukuran 130/80 mmHg atau lebih tinggi.

4. Pemeriksaan darah

Pemeriksaan darah adalah bagian penting dari pengobatan modern dan memiliki beragam kegunaan. Alat ini dapat membantu mendiagnosis dan memantau berbagai kondisi medis.

Pemeriksaan darah biasanya dilakukan dengan mengambil sampel darah dari pembuluh vena di lengan Anda. Prosedur ini biasanya dilakukan dengan memasukkan jarum kecil ke dalam vena di area siku bagian dalam. Setelah sampel darah diambil, bola kapas atau kain kasa akan ditempelkan di tempat tusukan untuk menghentikan pendarahan. Umumnya, seluruh proses hanya memakan waktu beberapa menit saja.

Beberapa pemeriksaan darah yang umum dilakukan meliputi:

  1. Complete blood count (CBC)

    • Juga dikenal sebagai hitung darah lengkap, tes ini mengukur kadar hemoglobin, jumlah sel darah putih dan merah, serta jumlah trombosit.
    • CBC dapat membantu mendeteksi infeksi, anemia, dan kondisi lainnya.
  2. Tes glukosa darah

    • Mengukur jumlah glukosa (gula) dalam darah Anda. Glukosa adalah sumber energi yang penting bagi tubuh Anda, tetapi kadar glukosa yang tinggi dalam darah Anda dapat menjadi tanda diabetes atau masalah kesehatan lainnya.
    • Tes Glukosa Darah Puasa: Tes ini mengukur kadar glukosa darah Anda setelah Anda berpuasa selama 8-12 jam. Pemeriksaan ini dapat membantu mendiagnosis diabetes atau pradiabetes.
    • Tes Glukosa Darah Acak: Tes ini mengukur kadar glukosa darah Anda setiap saat sepanjang hari, tanpa memperhatikan kapan terakhir kali Anda makan. Pemeriksaan ini dapat membantu mendiagnosis diabetes atau memantau kadar glukosa pada penderita diabetes.
    • Tes HbA1c: Ini adalah indikator glukosa darah rata-rata tiga bulan yang membantu mendiagnosis dan memantau diabetes.
  3. Profil lipid (Pemeriksaan kolesterol)

    • Pemeriksaan ini mengukur kadar high-density lipoprotein (HDL), low-density lipoprotein (LDL), kolesterol total, trigliserida, dan very-low-density lipoprotein (VLDL), yang merupakan penanda penting bagi kesehatan jantung Anda.
  4. Tes fungsi hati

    • Tes ini mengukur kadar enzim hati dan protein dalam darah.
    • Tes yang umum dilakukan meliputi Alanine Aminotransferase (ALT), Aspartate Aminotransferase (AST), Alkaline Phosphatase (ALP), Bilirubin Total, Albumin, dan Prothrombin Time (PT).
    • Tes fungsi hati dapat membantu mendiagnosis penyakit hati, seperti hepatitis atau sirosis, dan memantau fungsi hati pada orang dengan kondisi ini.
  5. Tes fungsi ginjal

    • Tes ini dapat membantu mendiagnosis penyakit ginjal dan memantau fungsi ginjal pada orang dengan kondisi ginjal yang diketahui.
    • Tes yang umum dilakukan meliputi kreatinin, natrium, kalsium, klorida, kalium, Laju Filtrasi Glomerulus (GFR), dan Blood Urea Nitrogen (BUN).

5. Urinalisis (Analisis urine)

Urinalisis adalah pemeriksaan medis yang melibatkan analisis sampel urine. Pemeriksaan ini biasanya digunakan untuk mendeteksi berbagai kondisi medis, termasuk infeksi saluran kemih, penyakit ginjal, diabetes, dan masalah hati.

Beberapa parameter yang biasanya dievaluasi dalam tes analisis urin meliputi yang berikut ini:

  • Warna dan kejernihan
  • kadar pH
  • Berat jenis
  • Kadar protein
  • Kadar glukosa
  • Kadar keton
  • Kadar nitrit
  • Kadar leukosit
  • Kadar bilirubin
  • Kadar Urobilinogen
  • Jumlah sel darah merah dan putih
  • Bakteri atau mikroorganisme lain

6. Skrining kanker kolorektal (usus besar)

Skrining kanker kolorektal melibatkan tes yang dapat mendeteksi tanda-tanda awal kanker kolorektal, yaitu kanker usus besar atau rektum.

Deteksi dini dapat meningkatkan peluang keberhasilan pengobatan dan kelangsungan hidup. Tergantung pada risiko terkena kanker kolorektum, orang dewasa harus melakukan skrining kanker kolorektal pada usia 45 tahun atau lebih awal.

  • Kolonoskopi: Kolonoskopi dianggap sebagai standar terbaik untuk skrining kanker kolorektum karena dapat mendeteksi dan memungkinkan pengangkatan pertumbuhan yang abnormal. Ini membuat dokter Anda dapat melihat seluruh lapisan usus besar, termasuk rektum. Sebuah tabung fleksibel yang dipasangi lampu dimasukkan ke dalam rektum dan usus besar untuk mencari pertumbuhan abnormal atau polip yang dapat diangkat sebelum berubah menjadi kanker.
  • Sigmoidoskopi: Memungkinkan dokter Anda melihat bagian bawah kolon (kolon desendens) dan seluruh lapisan rektum. Sebuah tabung pendek dimasukkan ke dalam rektum untuk mengamati adanya polip atau massa kanker di dalam rektum dan bagian bawah usus besar.
  • Tes Darah Samar pada Tinja: Tes ini memeriksa darah tersembunyi di dalam tinja, yang dapat menjadi tanda kanker kolorektal. Sampel tinja dikumpulkan di rumah dan dikirim ke laboratorium untuk diperiksa.
  • Computed tomography (CT) colonography: Juga dikenal sebagai kolonoskopi virtual. Ini adalah tes pencitraan non-invasif menggunakan pemindaian CT untuk mengambil gambar usus besar yang dapat diperiksa untuk mengetahui adanya pertumbuhan abnormal atau polip.

7. Tes kepadatan tulang untuk skrining osteoporosis

Metode yang umumnya digunakan untuk mengukur kepadatan tulang adalah pemindaian dual-energy X-ray absorptiometry (DEXA), yang juga dikenal sebagai pemindaian kepadatan tulang. Pemeriksaan ini menggunakan sinar X-ray intensitas rendah untuk mengukur kalsium dan mineral lain di dalam tulang.

Siapa yang harus melakukan tes kepadatan tulang?

  • Individu berusia di atas 65 tahun dianjurkan untuk menjalani tes ini setiap dua tahun sekali.
  • Untuk wanita berusia di atas 65 tahun tanpa risiko percepatan pengeroposan tulang, pemeriksaan ini dapat dilakukan setiap 3 hingga 5 tahun.

Apa yang terjadi selama prosedur tes kepadatan tulang?

  1. Pemindaian kepadatan tulang adalah prosedur yang sederhana dan tidak menimbulkan rasa sakit. Anda akan diminta untuk berbaring telentang di atas meja sinar-X agar area tubuh Anda dapat dipindai.
  2. Tergantung pada area yang akan dipindai, Anda mungkin diizinkan untuk tetap mengenakan pakaian. Namun, Anda harus melepaskan apa pun yang memiliki gesper, jepitan, atau kancing logam. Gaun khusus pasien X-ray mungkin diperlukan tergantung pada situasi.
  3. Pemindaian ini melibatkan sebuah lengan pemindai besar yang dilewatkan di atas tubuh Anda untuk mengevaluasi kepadatan tulang.
  4. Selama prosedur, seberkas kecil sinar X-ray intensitas rendah akan dilewatkan melalui bagian tubuh yang sedang dipindai.
  5. Biasanya, durasi pemindaian mencapai 10 hingga 20 menit. Setelah selesai, Anda dapat pulang ke rumah.

Apa arti dari hasil tes kepadatan tulang saya?

  • Hasilnya seringkali muncul dalam dua bentuk, skor-T dan skor-Z. Di antara keduanya, skor-T biasanya lebih signifikan. Nilai skor-T biasanya negatif atau dalam kisaran minus.
  • Semakin rendah skor-T untuk kepadatan tulang, semakin tinggi risiko fraktur. Skor-T individu dengan kepadatan tulang normal adalah antara +1 dan -1.

Buat janji temu di Pantai Hospital

Rumah Sakit Pantai menawarkan berbagai program skrining kesehatan yang disesuaikan dengan status kesehatan dan kebutuhan setiap individu, tergantung pada status kesehatan dan kebutuhan mereka. Tim tenaga medis profesional kami akan membantu merekomendasikan atau menyesuaikan paket skrining yang sesuai dengan usia, jenis kelamin, keluarga, dan riwayat kesehatan Anda.

Untuk membuat janji temu, silakan hubungi Pusat Skrining Kesehatan di Rumah Sakit Pantai terdekat.

Pantai Hospital telah diakreditasi oleh Malaysian Society for Quality in Health (MSQH) atas komitmennya terhadap keselamatan pasien dan kualitas pelayanan.

Artikel yang Disarankan

Click to know more!