Topics
Apa itu Leptospirosis, dan Bagaimana Penularannya?
Menurut World Health Organisation (WHO), leptospirosis menyerng hampir satu juta orang di dunia tiap tahun, dan menyebabkan puluhan ribu kematian.
Leptospirosis adalah infeksi bakteri Leptospira yang umumnya ditularkan lewat air yang terkontaminasi urin hewan yang terinfeksi, terutama hewan pengerat. Infeksi ini umum ditemukan di negara tropis dan subtropis, membuat negara seperti Malaysia rentan terhadap penyakit ini. Malaysia sering melaporkan adanya ledakan kasus ini, terutama setelah banjir, karena sumber air terkontaminasi.
Individu yang bekerja di luar ruangan, terutama pertanian, atau yang berkegiatan di perairan juga memiliki risiko yang lebih tinggi terkena leptospirosis. Terpapar perairan terbuka dan hewan pengerat, atau berpergian ke daerah dengan kasus leptospirosis yang tinggi dapat meningkatkan risiko. Pada wanita hamil, leptospirosis dapat meningkatkan risiko keguguran. Penanganan yang cepat sangat penting untuk mencegah leptospirosis berkembang menjadi masalah kesehatan yang lebih serius.
Apa saja Gejala Leptospirosis?
Gejala leptospirosis umumnya diawali dengan gejala ringan menyerupai flu, seperti demam, nyeri otot, dan sakit kepala. Pasien juga dapat merasakan mual, muntah, dan mata merah (konjungtiva hiperemis). Seiring penyakit yang semakin memburuk, akan muncul gejala yang lebih parah, seperti penyakit kuning (kulit berubah warna kekuningan), disfungsi ginjal, dan gangguan pernapasan. Komplikasi yang serius, seperti gagal ginjal atau hati juga dapat terjadi jika penyakit tidak ditangani.
Bagaimana Cara Mendiagnosis Leptospirosis?
Diagnosis leptospirosis sejak dini sangat penting untuk mendapatkan penanganan yang efektif dan menghindari komplikasi serius. Karena gejala leptospirosis dapat menyerupai gejala flu, DBD, atau malaria, penting untuk menjalani tes kesehatan yang lengkap.
Dokter Anda akan terlebih dahulu menanyakan kondisi kesehatan Anda secara umum dan gejala yang Anda alami sebelum melakukan pemeriksaan fisik secara menyeluruh. Diagnosis dilakukan berdasarkan gejala yang Anda laporkan, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang.
Tes laboratorium
- PCR (Polymerase Chain Reaction)
- Tes terbaik untuk melakukan diagnosis awal pada fase pertama penyakit (fase bakteremia).
- Mendeteksi bakter leptospirosis dalam darah, urin, atau cairan serebrospinal (CSF).
- Tingkat sensitivitas tinggi dan memberikan hasil dengan cepat.
- Tes serologi (Tes Antibodi: IgM dan IgG)
- Dapat diandalkan setelah penyakit berlangsung selama seminggu.
- Mendeteksi respon sistem imun tubuh terhadap leptospirosis.
- MAT (Microscopic Agglutination Test)
- Dianggap sebagai metode terbaik dalam tes antibodi leptospirosis.
- Dilakukan di laboratorium khusus, dan kadang tidak tersedia di laboratorium komersial biasa.
- Tes komersial (ELISA, Tes spesifik IgM)
- Tes-tes ini harus dicocokkan dengan MAT untuk mendapatkan diagnosis yang akurat.
- Tes kultur
- Dapat mengembangkan bakteri leptospirosis dari sampel yang ada, namun lebih lama dan lebih tidak sensitif dibandingkan PCR.
Diagnosis diferensial
Penyakit lain dengan gejala serupa meliputi malaria, DBD, hantavirus, dan kondisi non-infeksi lain, seperti vaskulitis dan sindrom trombosis.
Apa saja Opsi Pengobatan yang Tersedia?
Leptospirosis dapat ditangani dengan efektif, terutama jika dideteksi sejak awal. Pendekatan utamanya adalah terapi obat antibiotik, yang didukung dengan pengobatan simtomatik, jika dibutuhkan.
- Antibiotik: Antibiotik, seperti doksisiklin atau penisilin umumnya digunakan untuk mengobati leptospirosis. Antibiotik tersebut bekerja paling efektif jika diberikan pada tahap awal infeksi. Jika penyakit didiagnosis pada tahap lanjutan, dapat diperlukan pemberian infus (IV) antibiotik.
- Perawatan dukungan: Untuk kasus yang lebih parah, perawatan tambahan memiliki peranan penting. Pasien dapat memerlukan terapi penggantian ginjal, dukungan ventilasi (ventilator), dan transfusi darah.
Apa saja Langkah Pencegahan untuk Menghindari Infeksi?
Mencegah leptospirosis diawali dengan mengurangi paparan terhadap lingkungan tempat bakteri berkembang subur. Hindari berenang atau bermain di air yang sudah terkontaminasi, terutama setelah banjir. Jika Anda bekerja di luar ruangan atau di bidang pertanian, gunakan pakaian pelindung, seperti sepatu bot dan sarung tangan antiair untuk meminimalkan kontak langsung dengan air atau tanah yang terkontaminasi.
Selain itu, menjaga kebersihan, dengan mencuci tangan dengan benar setelah memegang hewan atau menyentuh permukaan yang terkontaminasi, juga dapat mengurangi risikonya. Menjaga lingkungan tetap bersih dan mengontrol populasi hewan pengerat juga berperan penting dalam mencegah leptospirosis.
Pertanyaan yang Sering Diajukan:
Apakah leptospirosis menular?
Leptospirosis tidak bisa menular dari orang ke orang. Umumnya penyakit ini disebabkan terpapar air atau tanah yang terkontaminasi urin hewan.
Apa yang harus saya lakukan jika saya menduga saya terkena leptospirosis?
Segera cari bantuan medis jika Anda menduga terpapar leptospirosis, atau mengalami gejala menyerupai flu setelah berada di lingkungan yang berisiko. Sangat penting untuk mendapat penanganan dengan antibiotik di awal fase penyakit.
Apakah leptospirosis dapat sembuh dengan sendirinya?
Tidak, leptospirosis membutuhkan perawatan medis. Tanpa antibiotik, infeksi dapat memburuk dan menyebabkan komplikasi kesehatan yang serius,
Apakah terdapat efek jangka panjang dari leptospirosis?
Pada kasus yang parah, leptospirosis dapat menyebabkan kerusakan organ jangka panjang, terutama pada ginjal atau hari, terutama jika penanganannya terlambat.
Buat Janji Temu di Rumah Sakit Pantai
Leptospirosis adalah infeksi serius, namun dapat disembuhkan jika terdeteksi sejak awal. Jika tidak ditangani, kondisi ini dapat menyebabkan komplikasi yang membahayakan jiwa. Jika Anda hidup atau bekerja di lingkungan tempat terdapat banyak kasus leptospirosis, atau sempat terpapar air terkontaminasi, penting untuk selalu waspada dan segera mencari bantuan medis setelah mendeteksi gejala. Diagnosis dan penanganan sejak dini dapat mencegah komplikasi yang parah, serta memastikan pemulihan yang cepat.
Jika Anda memiliki pertanyaan mengenai pneumonia, hubungi kami untuk membuat jadwal temu di Rumah Sakit Pantai terdekat Anda untuk mendapatkan saran dari profesional agar dapat membantu mengawali perjalanan kesehatan Anda. Untuk membuat janji temu untuk menjalani skrining kesehatan, silakan hubungi pusat skrining kesehatan di Rumah Sakit Pantai terdekat Anda.
Rumah Sakit Pantai telah mendapatkan akreditasi dari Malaysian Society for Quality in Health (MSQH) atas komitmennya terhadap keselamatan pasien dan kualitas pelayanan.