Topics
Induksi persalinan adalah tindakan medis yang terkadang diperlukan untuk memastikan kesehatan dan kesejahteraan ibu dan bayi saat proses persalinan.
Dalam panduan ini, kami akan membahas detail induksi persalinan, alasan dilakukan induksi, penanganan rasa sakit, dan masalah keamaan terkait prosedurnya.
Apa Itu Induksi Persalinan?
Induksi persalinan juga berarti "merangsang persalinan." Prosedur medis ini meliputi pemberian rangsangan untuk kontraksi buatan sebelum persalinan alami dimulai secara spontan. Proses ini umumnya disarankan saat terlalu lama menunggu persalinan alami dimulai, karena proses kelahiran yang lambat dapat menimbulkan risiko terhadap kesehatan ibu atau bayi.
Apa Alasan Melakukan Induksi Persalinan?
Terdapat beberapa alasan mengapa tenaga kesehatan profesional Anda dapat memutuskan untuk menginduksi persalinan.
Anda melewati HPL.
Salah satu alasan umum melakukan induksi persalinan adalah ketika usia kehamilan melewati hari perkiraan lahir (HPL). Kehamilan umumnya berlangsung sekitar 40 minggu.
Jika kehamilan Anda menginjak minggu ke-41 atau lebih tanpa tanda-tanda akan melahirkan, tenaga kesehatan Anda dapat menyarankan induksi ketika persalinan spontan tidak kunjung dimulai. Hal ini dilakukan karena usia kehamilan yang lebih panjang dapat meningkatkan risiko lahir mati atau komplikasi kesehatan pada bayi.
Ketika ketuban Anda pecah, namun tidak disertai kontraksi secara alami.
Ketika kantung ketuban robek sebelum persalinan dimulai, terdapat risiko infeksi yang lebih tinggi pada Anda dan janin Anda.
Bidan atau dokter Anda harus berdiskusi serius mengenai alternatif yang dapat Anda lakukan. Selain itu, mereka juga harus memberikan informasi mengenai layanan perawatan khusus neonatal.
Jika bayi Anda lahir sebelum kehamilan menginjak usia 37 minggu, bayi dapat terpapar risiko komplikasi yang terkait dengan kelahiran prematur.
Pada kasus ketika kantung ketuban pecah sebelum minggu ke-34, induksi hanya disarankan jika faktor lain yang relevan menunjukkan bahwa prosedur tersebut adalah tindakan terbaik untuk Anda dan bayi Anda.
Anda atau bayi Anda memiliki masalah kesehatan.
Terdapat beberapa kondisi yang dapat menyebabkan masalah pada kesehatan ibu atau bayi, atau berkurangnya cairan yang menyelimuti bayi, seperti preeklamsia, diabetes gestasional, gangguan plasenta, atau terhambatnya perkembangan janin. Dalam skenario tersebut, dokter dapat menyarankan untuk menginduksi persalinan untuk mencegah komplikasi lanjutan.
Bagaimana Dokter Menginduksi Persalinan?
Terdapat beberapa metode induksi persalinan yang digunakan tenaga kesehatan profesional, tergantung pada kondisi tiap individu. Berikut adalah metode-metode yang umum:
Membrane sweeping
Membrane sweeping, cervical sweep, atau stretch and sweep, adalah prosedur standar yang melibatkan tenaga kesehatan menggunakan jari mereka untuk memisahkan kantung ketuban dari serviks.
Gerakan ini merangsang pelepasan prostaglandin alami, yang dapat membantu memulai proses persalinan dalam beberapa hari ke depan. Jika persalinan tidak kunjung dimulai setelah membrane sweep, Anda akan diberikan opsi induksi persalinan yang lain.
Amniotomi
Amniotomi adalah istilah medis untuk merobek kantung ketuban, sering disebut "memecahkan ketuban." Tenaga kesehatan profesional biasanya akan melakukan tindakan ini di area yang terkendali dan steril menggunakan alat khusus sebagai bagian dari fase aktif persalinan yang diinduksi. Metode ini mempercepat kontraksi rahim, yang kemudian akan memotong durasi persalinan.
Prostaglandin vaginal
Prostaglandin adalah hormon yang berperan dalam dimulainya persalinan, terutama pada trimester ketiga kehamilan. Obat prostaglandin sintetis dapat diberikan lewat vagina untuk melunakkan dan menipiskan serviks, sehingga membuat serviks lebih reseptif terhadap kontraksi, atau disebut juga mematangkan serviks.
Merangsang kontraksi dengan oksitosin
Oksitosin adalah hormon yang menginduksi persalinan, yang secara alami merangsang kontraksi rahim saat proses persalinan. Oksitosin sintetis, diberikan lewat infus, dapat memperkuat dan mengontrol kontraksi rahim ketika proses persalinan berlangsung lambat. Hormon ini membantu menginduksi persalinan dengan cepat dan memungkinkan persalinan dilakukan lewat vagina.
Induksi balon
Menginduksi persalinan menggunakan balon atau balon kateter adalah opsi lain yang dapat dipilih dokter alih-alih metode obat-obatan, karena lebih mudah disiapkan dan mengandung risiko yang lebih rendah, termasuk hiperstimulasi uterus.
Anda disarankan untuk berkonsultasi dengan tenaga kesehatan Anda untuk mendapatkan rekomendasi medis yang disesuaikan dengan situasi spesifik Anda.
Apa Saja Risiko Terkait Induksi Persalinan?
Walaupun induksi persalinan umumnya tergolong aman, terdapat beberapa risiko yang diasosiasikan dengan induksi persalinan, termasuk:
- Meningkatnya risiko persalinan lewat operasi caesar (C-section)
- Kondisi gawat janin
- Infeksi
- Hiperstimulasi uterus
Tenaga kesehatan Anda akan secara cermat menilai situasi Anda dan menyarankan induksi hanya jika manfaatnya lebih banyak dari potensi risikonya.
Bagaimana Menginduksi Persalinan secara Alami?
Banyak ibu hamil ingin mengetahui bagaimana menginduksi persalinan secara alami, terutama ketika mencapai minggu ke-38 kehamilan.
Walaupun metode ini tergolong aman dan cara yang berisiko rendah untuk menginduksi persalinan, penting untuk berkonsultasi dengan tenaa kesehatan Anda sebelum mencoba melakukannya, terutama jika Anda memiliki kondisi atau masalah kesehatan.
Berikut adalah beberapa cara alami untuk merangsang persalinan:
Olahraga dengan gym ball
Olahraga ringan pada gym ball, juga disebut sebagai pregnancy ball, dapat membantu menginduksi persalinan. Olahraga ini membantu menyiapkan posisi janin untuk persalinan, meringankan rasa nyeri saat persalinan, dan meningkatkan kesejahteraan ibu dan bayi untuk menjalani persalinan spontan lewat vagina.
Mengeluarkan kolostrum
Beberapa ibu mencoba mengeluarkan kolostrum (cairan sebelum ASI) untuk merangsang kontraksi. Namun, metode ini hanya boleh dilakukan dengan panduan dari tenaga kesehatan profesional.
Stimulasi puting
Rangsangan lembut pada puting dapat menstimulasi pelepasan oksitosin, hormon yang berfungsi untuk memicu kontraksi. Namun, Anda harus melakukannya dengan hati-hati untuk menghindari overstimulasi.
Berenang
Walau beberapa wanita mengira bahwa berenang di air hangat dapat membuat tubuh rileks dan mungkin merangsang persalinan, olahraga, seperti berenang, dapat membantu memperkuat tubuh untuk menghadapi proses persalinan. Penting untuk tetap terhidrasi dan waspada ketika berenang saat kehamilan.
Apa Pertanyaan yang Sering Diajukan Mengenai Induksi Persalinan?
Lebih baik diinduksi atau menunggu?
Keputusan untuk menginduksi persalinan atau menunggu akan bergantung pada situasi spesifik Anda, serta rekomendasi dari tenaga kesehatan Anda. Mereka akan mempertimbangkan berbagai faktor, seperti kesehatan ibu dan janin, usia kehamilan, dan kondisi medis yang menyertainya, saat membuat keputusan tersebut.
Apakah induksi persalinan aman untuk bayi?
Aman atau tidaknya induksi persalinan sebagian besar bergantung pada kondisi-kondisi tertentu dan metode yang digunakan.
Namun, untuk sebagian besar wanita yang pertama kali menjadi ibu, yang lebih terbuka untuk melakukan induksi persalinan, metode tersebut dapat membuat pengalaman bersalin lebih mudah diprediksi dan terkendali saat menyambut sang bayi.
Penting untuk mendiskusikan kekhawatiran Anda dengan tenaga kesehatan Anda; mereka akan menimbang antara potensi risiko dan manfaat bagi Anda dan bayi Anda.
Apakah induksi persalinan terasa sangat sakit?
Rasa sakit yang dialami saat persalinan yang diinduksi umumnya lebih hebat dibandingkan persalinan spontan. Namun, intensitas dan durasi kontraksi dapat berbeda-beda pada setiap orang.
Opsi penanganan rasa sakit, seperti epidural dan obat pereda nyeri lewat infus, dapat disediakan untuk membantu meringankan ketidaknyamanan selama persalinan
Berapa lama waktu yang dihabiskan untuk bersalin setelah proses induksi?
Waktu yang dihabiskan untuk bisa bersalin setelah proses induksi sangat beragam. Hal ini tergantung pada beberapa faktor, seperti metode yang digunakan, kesiapan serviks, dan respon individu terhadap proses induksi tersebut. Beberapa orang dapat langsung bersalin beberapa jam setelah induksi, namun ada yang memakan waktu hingga satu hari atau lebih.
Apakah induksi lebih baik dari operasi caesar (C-section)?
Induksi dan C-section adalah dua metode persalinan yang berbeda. Induksi bertujuan merangsang kontraksi, terutama untuk persalinan lewat vagina, sedangkan C-section adalah prosedur bedah yang digunakan untuk persalinan. Pilihan antara keduanya akan bergantung pada situasi individu dan harus didiskusikan dengan mendalam dengan tenaga kesehatan Anda.
Seberapa umumkah induksi persalinan?
Induksi persalinan adalah salah satu tindakan obstetri paling banyak dilakukan di dunia. Jumlah kasus induksi persalinan terus meningkat, dan di dalam negara industri, sekitar 1 dari 4 ibu hamil melakukan induksi persalinan.
Penelitian terbaru mengungkapkan bahwa induksi persalinan pada usia kehamilan 9 minggu pada ibu berusia 40 tahun, dapat mengurangi risiko lahir mati. Namun, penting untuk berkonsultasi dengan dokter Anda untuk memastikan metode yang paling tepat untuk kehamilan dan preferensi metode persalinan Anda.
Jadwalkan Janji Temu di Rumah Sakit Pantai
Induksi persalinan adalah tindakan medis yang terkadang diperlukan untuk memastikan kesehatan dan kesejahteraan ibu dan bayi.
Jika Anda memiliki pertanyaan atau kekhawatiran mengenai induksi persalinan, diskusikan dengan tenaga kesehatan yang dapat memberikan panduan yang sesuai dengan situasi unik Anda. Kesehatan dan kesejahteraan Anda, serta bayi Anda, adalah prioritas utama kami.
Di Pantai Hospitals, kami menyediakan rekomendasi medis serta paket persalinan. Hubungi kami untuk menjadwalkan janji temu dengan tim dokter spesialis kandungan kami hari ini, atau ketahui lebih lanjut mengenai Layanan Obstetri dan Ginekologi di Rumah Sakit Pantai terdekat Anda.
Rumah Sakit Pantai telah diakreditasi oleh Malaysian Society for Quality in Health (MSQH) atas komitmennya terhadap keselamatan pasien dan kualitas pelayanan.
Artikel ini telah ditinjau secara medis oleh Dokter Spesialis Obstetri dan Ginekologi, Dr Lim Kian Hwa.