Topics
Gastroenteritis, biasanya disebut dengan flu perut, menyerang jutaan orang di dunia tiap tahunnya. Di Malaysia, baik anak-anak maupun orang dewasa rentan terkena kondisi ini, yang menyebabkan muntah, diare, dan kram perut. Infeksi ini dapat menyebabkan dehidrasi, sehingga penting untuk pasien memperhatikan dietnya selama proses pemulihan. Makanan yang tepat dan hidrasi yang cukup memainkan peran penting untuk meringankan gejala dan mempercepat pemulihan.
Menurut World Health Organisation (WHO), nutrisi dan asupan cairan yang cukup penting untuk mencegah komplikasi, termasuk dehidrasi parah. Di artikel ini, kami akan membahas panduan diet utama untuk penderita gastroenteritis.
Bagaimana Gastroenteritis Mempengaruhi Tubuh Anda?
Gastroenteritis menyerang sistem pencernaan dengan peradangan pada lambung dan usus. Hal ini menyebabkan muntah-muntah, diare, kram perut, dan dehidrasi. Tubuh kehilangan cairan penting, elektrolit, dan nutrisi, yang dapat menyebabkan komplikasi lebih lanjut jika tidak ditangani. WHO mengungkapkan bahwa gastroenteritis adalah faktor signifikan penyebab penyakit, terutama pada anak-anak berusia di bawah 5 tahun. Walaupun gejala dapat mereda sendiri dalam beberapa hari, penting untuk memperhatikan diet Anda agar dapat pulih dengan baik dan menghindari tekanan lebih pada sistem pencernaan Anda.
Makanan Apa yang Aman Dimakan Saat Mengalami Gastroenteritis?
Saat menghadapi gastroenteritis, penting untuk mengonsumsi makanan yang mudah dicerna dan dapat membantu mengembalikan nutrisi yang hilang. Makanan yang tepat dapat memperlancar proses pencernaan dan memastikan Anda tetap terhidrasi, serta mencegah pencernaan iritasi lebih parah.
1. Kaldu dan Sup Bening
Kaldu bening, seperti kaldu ayam atau kaldu sayuran, mudah dicerna, membantu hidrasi, dan menawarkan nutrisi penting tanpa membebani sistem pencernaan. Kaldu menawarkan cairan, elektrolit, dan mineral yang dapat berkurang akibat muntah dan diare.
2. Pisang:
Pisang adalah pilihan makanan yang baik bagi pasien gastroenteritis, karena pisang adalah bagian dari diet BRAT (Bananas atau Pisang, Rice atau Nasi, Applesauce, dan Toast atau Roti). Pisang kaya akan potasium, elektrolit penting yang kadang mudah hilang saat mengalami gastroenteritis.
3. Nasi dan Roti Tawar:
Makanan seperti nasi dan roti tawar memiliki serat yang rendah, membuatnya lebih mudah dicerna. Kedua makanan ini membantu menyerap asam lambung dan memberikan energi tanpa membuat sistem pencernaan iritasi.
Makanan Apa yang Harus Dihindari Saat Mengalami Gastroenteritis?
Jenis makanan tertentu harus dihindari, karena dapat membuat lambung iritasi lebih parah, dan memperlambat pemulihan gastroenteritis. Sebaiknya hindari makanan yang dapat memicu peradangan atau memperparah gejala seperti mual dan diare.
1. Produk Olahan Susu:
Produk olahan susu dapat menjadi sulit dicerna saat mengalami gastroenteritis, terutama jika individu mengalami intoleransi laktosa sementara. Susu dan keju dapat membuat perut kembung dan bergas, sehingga memperparah gejala.
2. Makanan Berlemak dan Digoreng:
Makanan yang digoreng atau berlemak terasa berat di perut dan sulit dicerna, sehingga dapat menimbulkan mual dan muntah. Makanan ini juga dapat memperparah diare karena kadar lemak yang tinggi.
3. Makanan Pedas:
Makanan pedas dapat membuat saluran pencernaan iritasi dan memperparah peradangan. Makanan pedas seperti cabai dapat meningkatkan kemungkinan Anda merasa mual, diare, dan kram perut.
Bagaimana Agar Saya Tetap Terhidrasi Saat Mengalami Gastroenteritis?
Hidrasi adalah salah satu aspek paling penting dalam penanganan gastroenteritis. Dehidrasi dapat terjadi dengan cepat, terutama jika mengalami diare berkepanjangan dan muntah-muntah. Oleh karena itu, penting untuk mengganti cairan yang hilang dengan teratur.
1. Larutan Rehidrasi Oral (Oralit):
Oralit dibuat khusus untuk mengganti cairan dan elektrolit yang hilang, membuatnya menjadi pilihan utama untuk rehidrasi. Oralit mengandung campuran seimbang antara garam dan gula, yang membantu tubuh menyerap cairan dengan efektif.
2. Air dan Minuman Elektrolit:
Minum banyak air dan minuman elektrolit penting untuk mencegah dehidrasi. Minuman elektrolit membantu menggantikan mineral yang hilang, seperti sodium dan potasium, yang penting untuk menjaga keseimbangan cairan dalam tubuh.
Pertanyaan yang Sering Diajukan
1. Berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk pulih dari gastroenteritis dengan diet yang tepat?
Dengan diet dan hidrasi yang tepat, sebagian besar individu pulih dari gastroenteritis dalam kurun waktu 3-5 hari. Namun, waktu pemulihan dapat bervariasi, tergantung pada tingkat keparahan infeksi dan kesehatan individu secara umum.
2. Apakah saya dapat mengonsumsi produk olahan susu setelah pulih dari gastroenteritis?
Setelah pulih dari gastroenteritis, sebaiknya konsumsi produk olahan susu secara bertahap. Beberapa individu masih mengalami intoleransi laktosa sementara, yang dapat mengakibatkan perut kembung dan rasa tidak nyaman.
3. Haruskah saya menghindari makanan padat di hari-hari pertama gastroenteritis?
Ya, disarankan untuk mengonsumsi cairan bening dan makanan hambar seperti nasi dan pisang di hari-hari pertama gastroenteritis. Makanan ini mudah dicerna dan membantu memperlancar pencernaan.
4. Haruskan mengonsumsi antibiotik untuk mengatasi gastroenteritis?
Antibiotik umumnya tidak dibutuhkan untuk gastroenteritis akibat virus. Namun, infeksi bakteri dapat membutuhkan obat antibiotik.
Buat Janji Temu di Rumah Sakit Pantai
Jika Anda memiliki pertanyaan mengenai gastroenteritis atau gejala gangguan pencernaan lainnya, hubungi Rumah Sakit Pantai terdekat Anda untuk membuat janji temu lewat situs kami, atau unduh aplikasi MyHealth360 dari Google Play Store atau Apple App Store. Tim ahli gastroenterologi kami siap membantu Anda meringankan dan mengatasi gastroenteritis dengan efektif.
Rumah Sakit Pantai telah terakreditasi oleh Malaysian Society for Quality in Health (MSQH) atas komitmennya terhadap keselamatan pasien dan kualitas pelayanan.