Apakah penyakit arteri koroner itu?
Penyakit arteri koroner adalah salah satu penyakit jantung yang paling umum. Penyakit ini terjadi ketika sebagian besar pembuluh darah dalam tubuh Anda rusak atau sakit dan tidak lagi mampu memompa darah, oksigen, dan nutrien dengan baik dari jantung ke seluruh tubuh.
Endapan yang mengandung kolesterol (plak) di dalam arteri, disertai peradangan, biasanya menjadi penyebab penyakit arteri koroner. Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit melaporkan bahwa penyakit arteri koroner membunuh lebih dari 370.000 orang setiap tahun.
Di manakah letak arteri koroner?
Arteri koroner terletak di tepat di atas otot jantung. Ada empat arteri koroner utama:
- Arteri koroner kanan
- Arteri koroner kiri
- Arteri left anterior descending
- Arteri left circumflex
Apakah penyebab penyakit arteri koroner?
Penumpukan plak
Penyakit arteri koroner umumnya disebabkan oleh peradangan arteri, akibat penumpukan plak arteri.
Kolesterol tinggi
Plak mengandung kolesterol, dan koleterol tinggi adalah salah satu faktor risiko utama terjadinya penyakit jantung. Inilah sebabnya mengapa makanan rendah kolesterol seperti salmon, tuna, kenari, dan almond sering disebut sebagai makanan "sehat untuk jantung".
Makanan yang harus dihindari termasuk produk hewani yang tinggi lemak jenuh seperti daging sapi, krim, daging babi, gorengan, gula sederhana, dan daging olahan tinggi lemak.
Apa sajakah gejala penyakit arteri koroner?
Sering kali, Anda bahkan mungkin tidak menyadari bahwa Anda mengidap penyakit arteri koroner. Hal ini karena penyakit ini tidak menunjukkan gejala apa pun pada stadium awal. Pembentukan plak mungkin terjadi bertahun-tahun atau puluhan tahun.
Ketika arteri menyempit karena penyakit arteri koroner, arteri tidak dapat menyalurkan darah yang mengandung banyak oksigen ke jantung dengan jumlah yang dibutuhkan.
Jika Anda atau orang-orang yang Anda kasihi menderita salah satu dari gejala yang disebutkan di bawah ini, penting untuk berkonsultasi dengan dokter Anda:
- Nyeri atau tekanan pada dada. Penyakit arteri koroner sering menyebabkan nyeri, tekanan, dan sensasi sesak di dada. Terkadang, ketidaknyamanan ini akan menyebar ke leher, tangan, atau punggung.
- Tangan atau kaki terasa lemah dan dingin. Rasa dingin pada kaki dan tangan (ekstremitas) disebabkan oleh penyempitan pembuluh darah pada tangan/kaki.
- Sesak napas. Sesak napas sangat umum dialami. Kelelahan juga umum terjadi.
- Serangan jantung. Tanda klasik dari penyakit jantung meliputi nyeri dada, nyeri bahu atau tangan, dan berkeringat. Dalam kasus penyakit arteri koroner yang parah, serangan jantung dapat terjadi karena arteri tersumbat sepenuhnya. Namun, wanita cenderung tidak mengalami tanda-tanda khas dari serangan jantung. Wanita juga berpotensi mengalami serangan jantung tanpa tanda atau gejala yang jelas.
Sindrom koroner akut
Ketika penyakit arteri koroner terjadi akibat penyumbatan suplai darah ke jantung yang mendadak, kondisi ini disebut sebagai gejala koroner akut. Ini bisa terjadi tanpa gejala sebelumnya.
Sindrom koroner akut diklasifikasikan berdasarkan tingkat kerusakan dan waktu terjadinya kerusakan.
Apa saja faktor risiko dari penyakit arteri koroner?
Faktor risiko dari penyakit arteri koroner meliputi:
-
Pola makan yang tidak sehat. Makanan yang mengandung banyak lemak jenuh, lemak trans, gula, dan garam merupakan faktor risiko besar berkembangnya penyakit jantung.
-
Riwayat kesehatan keluarga. Penyakit arteri koroner bisa bersifat genetis, jadi jika Anda memiliki kerabat dekat yang terkena penyakit jantung pada usia muda, kemungkinan Anda mengidap penyakit ini jauh lebih tinggi. Risikonya akan jauh lebih tinggi jika ibu atau ayah Anda punya riwayat penyakit jantung.
- Diabetes. Kadar gula darah yang tidak teratur acapkali dapat merusak saraf dan pembuluh darah, yang mengakibatkan penyakit arteri koroner.
-
Jenis kelamin. Pria memiliki risiko lebih besar terkena penyakit arteri koroner meskipun risiko pada wanita meningkat setelah menopause. Menurut Asosiasi Jantung Amerika, kolesterol dan tekanan darah meningkat pada wanita setelah menopause.
- Obesitas. Sebuah studi terbaru yang diterbitkan dalam Jurnal Kardiologi AS menemukan bahwa pasien yang mengalami kelebihan berat badan dan obersitas pada usia 40 hingga 50 tahun memiliki risiko yang jauh lebih besar (mulai 21% hingga 85% lebih tinggi) terkena penyakit jantung dibandingkan dengan pasien yang memiliki berat badan yang lebih sehat.
- Usia. Proses penuaan meningkatkan risiko kerusakan pada arteri. Pria yang berusia di atas 45 tahun dan wanita setelah menopause memiliki risiko yang lebih tinggi.
- Hipertensi. Tekanan darah tinggi yang tidak ditangani dapat menyebabkan tertumpuknya plak di arteri. Jika arteri yang menyalurkan darah ke jantung tersumbat, maka akan menyebabkan penyakit arteri koroner.
Bagaimana penyakit arteri koroner didiagnosis?
Selain pemeriksaan fisik, kardiolog Anda juga mungkin akan meminta Anda untuk menjalani satu atau lebih dari tes berikut:
- Tes Elektrokardiogram (EKG)
-
Tes stres olahraga/ tes treadmill (TMT)
- Tes stres farmakologis (pharmacological stress test)
-
- Ekokardiogram
-
Tes darah (untuk mengukur kolesterol, trigliserida, protein C-reaktif, glukosa, HbA1c, dll.)
- Kateterisasi kardiak
- Pemindaian kalsium koroner
- Pencitraan nuklir
- Angiogram tomografi terkomputasi
Apa saja pilihan pengobatan untuk penyakit arteri koroner?
Pilihan pengobatan untuk penyakit arteri koroner meliputi obat-obatan dan bedah, bila perlu.
-
Obat-obatan Kardiolog Anda mungkin menyarankan berbagai obat-obatan yang berhubungan dengan jantung seperti obat untuk menurunkan kadar kolesterol, obat untuk menurunkan tekanan darah, obat untuk mengendalikan angina dan antikoagulan, dan antiplatelet untuk mengurangi pembekuan darah. Selain itu, jika Anda mengalami diabetes, Anda mungkin juga diharuskan untuk mengonsumsi obat penurun gula darah.
-
Prosedur dan pembedahan Pengobatan non-bedah seperti angioplasti balon (balloon angioplasty) dan pemasangan stent (ring jantung) sering digunakan untuk melebarkan arteri dan memulihkan aliran darah. Berikut adalah tindakan yang sering dilakukan melalui kateter.
Selain prosedur ini, intervensi pembedahan bypass arteri koroner (Coronary Artery Bypass Graft/CABG) mungkin diperlukan.
Apa sajakah kiat pencegahan penyakit arteri koroner?
Perubahan gaya hidup
Pertimbangkan untuk melakukan perubahan berikut:
-
Berhenti merokok atau hindari kebiasaan merokok
-
Lakukan perubahan pola makan untuk mengatasi masalah kesehatan seperti kolesterol, tekanan darah, dll.
- Batasi konsumsi alkohol
- Berolahraga dan tingkatkan aktivitas fisik Anda
Ketahui lebih lanjut tentang Layanan Kardiologi kami di Pantai Hospital yang terdekat dengan Anda.