Penelitian American Heart Association menunjukkan bahwa 9 dari 1000 bayi dilahirkan dengan kelainan jantung bawaan.
Menurut data dari penelitian Global Burden of Disease di tahun 2017, penyakit bawaan memiliki prevalensi lebih tinggi di negara berkembang, serta lebih rendah di negara maju. Secara umum, masalah pada jantung ditemukan pada 0,8% hingga 1,2% kelahiran bayi di seluruh dunia,=.
Bawaan berarti mengacu pada kondisi yang sudah ada sejak lahir. Maka, penyakit jantung bawaan adalah kelainan pada jantung yang mempengaruhi bagaimana jantung bekerja.
Kondisi ini pada dasarnya adalah sebuah abnormalitas atau kelainan yang muncul saat lalhir, dan masalah tersebut akan menyebabkan masalah struktural, seperti ada lubang di jantung, atau katup yang bocor.
Kondisi ini mengacu pada abnormalitas struktural dan fungsional jantung bayi, yang dapat mengganggu aliran darah di dalam tubuh.
Kelainan jantung bawaan secara umum dapat dibagi menjadi tiga kategori:
Kelainan katup jantung - Kondisi ini terjadi ketika katup jantung terlalu sempit (misalnya, koarktasio aorta) atau tertutup (misalnya, aorta bikuspid). Hal ini menyebabkan jantung tidak dapat memompa darah dengan baik. Pada beberapa kasus, katup tidak dapat menutup dengan benar, yang menyebabkan darah mengalir kembali ke jantung (misalnya, regurgitasi aorta).
Kelainan dinding jantung - Terdapat dinding natural yang memisahkan bagian kiri dan kanan ruang jantung. Ketika terdapat kelainan, dinding ini tidak berkembang dengan benar, sehingga menyebabkan darah bersih dan kotor bercampur. Hal ini juga dapat menyebabkan darah tersumbat di jantung, atau menumpuk di tempat-tempat yang tidak seharusnya. Oleh karena itu, jantung harus bekerja lebih keras, sehingga menyebabkan tekanan darah tinggi.
Kelainan pembuluh darah - Ketika kondisi ini berlangsung, pembuluh arteri dan vena yang mengalirkan darah dari seluruh tubuh ke jantung dan sebaliknya tidak berfungsi dengan benar, sehingga menyebabkan berbagai komplikasi jantung.
Sederhananya, kondisi ini disebut "lubang di jantung". Lubang ini muncul di antara dua ruang atas jantung, yang disebut atrium (serambi) kiri dan kanan, dan menyebabkan aliran darah yang tidak normal di jantung.
Kondisi ini adalah kelainan bawaan pada struktur jantung, yaitu terdapat lubang di antara ventrikel (bilik) kanan dan kiri. Lubang ini, yang dihasilkan dari kelainan bawaan pada janin, juga disebut kanal antrioventrikular.
Katup aorta yang normal memiliki tiga daun katup, yang disebut trikuspid. Namun, pada beberapa bayi, salah satu daun katup tersebut dapat tidak berkembang dengan baik, atau tertutup sepenuhnya. Sebagai hasilnya, katup aorta bikuspidalis hanya memiliki dua daun katup yang fungsional, yang menyebabkan aliran darah normal terhambat.
Ini adalah kondisi ketika aorta, yang merupakan pembuluh arteri utama di jantung kita, menyempit atau terhimpit.
Katup Mitral (atau katup antrioventrikular) adalah sebuah katup yang berada di antara atrium dan ventrikel kiri jantung. Kelainan bawaan pada katup ini mencakup penyempitan katup (koarktasio katup mitral) atau katup mitral yang bocor (regurgitasi katup mitral).
Kondisi ini sudah ada sejak lahir. Pada kondisi yang normal, aorta terhubung ke ventrikel kiri (ruang yang memompa darah kaya oksigen ke seluruh tubuh). Namun, pada kondisi ini, posisi aorta tidak tepat, dan malah terhubung ke ventrikel kanan.
Kondisi ini adalah kelainan ketika pembuluh darah paru dan pembuluh darah aorta tertukar, atau dalam "transposisi".
Ini adalah penyakit jantung bawaan yang cukup langka, ketika katup jantung tidak berkembang dengan semestinya. Pada kondisi ini, daun katup trikuspid jantung mengalami kecacatan dan tidak bekerja dengan baik. Maka, darah dapat mengalir kembali ke jantung dari katup.
Kondisi ini adalah kelainan bawaan yang menyebabkan darah mengalir secara tidak normal di jantung dan paru-paru. Kondisi ini membuat pembuluh darah paru-paru kaku dan sempit, sehingga meningkatkan tekanan di pembuluh darah arteri di paru-paru.
Kondisi ini merupakan kelainan yang cukup kompleks, karena ini merupakan kombinasi beberapa kelainan pada ruang sisi kiri jantung. Pada kondisi ini, aorta dan ventrikel kiri terlalu kecil dan tidak berkembang dengan baik, sementara septum tidak benar-benar terbentuk dan menutup sempurna. Oleh karena itu, jumlah darah yang dipompa ke seluruh tubuh tidak mencukupi. Kondisi ini, jika tidak ditangani segera, dapat fatal.
Ketika sebagian aorta pada bayi tidak terbentuk, kondisi ini disebut Lengkungan Aorta Terputus. Kondisi ini membutuhkan pembedahan tepat setelah kelahiran, sebab jantung tidak akan mampu memompa darah dari aorta ke seluruh tubuh.
Ini adalah kondisi ketika katup pulmonal tidak terbentuk. Hal ini akan mengganggu aliran darah menuju jantung dan penyerapan oksigen untuk tubuh.
Fungsi katup pulmonal adalah untuk mengontrol aliran darah keluar dari sisi jantung kanan menuju paru-paru. Ketika terdapat kelainan, katup ini lebih sempit dari biasanya, sehingga menyebabkan sisi jantung kanan harus bekerja lebih keras.
Kondisi ini merupakan kelainan yang cukup parah dan dapat berakibat fatal pada minggu-minggu awal kelahiran. Ventrikel tunggal merupakan kelainan ketika hanya satu ventrikel (ruang pemompa darah di bagian bawah jantung) yang terbentuk dengan sempurna.
Seperti namanya, tetra berarti empat (4). Kondisi ini langka, dan merupakan kombinasi dari beberapa kelainan, seperti:
Terdapat empat pembuluh vena yang mengantarkan darah kaya oksigen dari paru-paru ke jantung. TAPVR terjadi ketika empat pembuluh vena tersebut terhubung di tempat yang salah, sehingga menyebabkan darah masuk ke ruang yang salah atau bocor.
Siklus darah jantung yang normal adalah: jantung-paru-paru-jantung-tubuh. Jika bayi ini mengalami atresia trikuspidalis, katup yang mengontrol aliran siklus ini tidak terbentuk sama sekali. Akibatnya, darah tidak dapat mengalir melalui jalur yang seharusnya.
Kondisi ini terjadi ketika dua arteri utama (pulmonal dan aorta) tidak terbentuk dengan benar, dan tetap menjadi sebuah wadah tunggal.
Septum ventrikular adalah dinding yang memisahkan dua ruang bawah di jantung. VSD terjadi ketika terdapat lubang di dinding tersebut yang menyebabkan ada darah tambahan yang terpompa ke ventrikel kanan. Hal ini menyebabkan sumbatan di paru-paru.
Ketika lengkungan aorta pada pembuluh darah utama tidak terbentuk dengan sempurna, ia dapat keluar dari jalur dan melingkari batang tenggorokan (trakea). Kondisi ini disebut sebagai cincin trakea.
Ini adalah kondisi ketika terdapat peradagan pada arteri koroner, yang menyuplai darah kaya oksigen ke jantung.
LQTS adalah masalah pada irama jantung, yang dapat menyebabkan detak jantung yang cepat dan kacau, sehingga dapat menyebabkan kematian.
Pada kelainan jantung ini, beberapa pembuluh darah paru-paru tersambung ke area yang salah di jantung.
Kondisi ini, pada dasarnya, merupakan lubang yang tidak tertutup di aorta. Setiap bayi lahir dengan ductus arteriosus, dan lubang ini akan tertutup dalam beberapa hari setelah kelahiran. Namun, pada beberapa kelahiran prematur, lubang ini tetap terbuka. Kondisi ini mengharuskan lubang tersebut ditutup lewat obat-obatan atau kateterisasi.
Ini juga merupakan lubang di jantung yang tidak menutup setelah kelahiran. Foramen ovale terdapat di ruang atas kanan dan kiri saat bayi tumbuh di dalam rahim. Namun, jika lubang tersebut tidak menutup sebagaimana mestinya, kondisi ini mengakibatkan patent foramen ovale.
Ini adalah kondisi yang menyebabkan takikardia (denyut jantung terlalu cepat). Terdapat jalur sinyal tambahan di antara ruang atas dan bawah jantung, sehingga menyebabkan denyut jantung terlalu cepat.
Jantung bayi terbentuk dalam 8 minggu pertama kehamilan. Jika terdapat kelainan pada janin, kondisi ini umumnya dimulai pada periode penting ini.
Terdapat beberapa alasan bayi mengalami kelainan jantung bawaan.
Salah satunya adalah ketika terdapat perubahan pada gen atau kromosom bayi. Hal ini terkadang bersifat turun temurun dan diturunkan dari salah satu orang tua. Kondisi genetik yang paling umum, yang dapat menyebabkan kelainan, adalah sindrom Down. Selain itu, sindrom Turner dan Noonan juga diasosiasikan dengan kelainan jantung bawaan.
Pada beberapa kasus, alasan utama mengapa fenomena ini terjadi memang tidak diketahui, namun terdapat beberapa faktor risiko yang menyebabkannya. Mari pelajari faktor risiko tersebut.
Kelainan jantung pada bayi dapat terjadi ketika ibu mengonsumsi obat-obatan tertentu.
Misalnya, mengonsumsi ibuprofen atau benzodiazepin dikaitkan dengan risiko bayi lahir dengan kelainan jantung yang lebih tinggi.
Mengonsumsi alkohol, merokok, atau menggunakan narkoba juga diketahui meningkatkan risikonya.
Selain itu, semua wanita disarankan untuk menerima vaksin flu sebelum ia hamil, karena terserang flu pada trimester pertama dapat menimbulkan risiko kelainan jantung bawaan pada bayinya.
Gejala pada orang dewasa
Gejala pada anak
Bayi baru lahir dengan kelainan jantung dapat menunjukkan kebiruan pada bibir, kulit, jari tangan, dan jari kaki. Bayi tersebut juga dapat mengalami kesulitan bernapas, kesulitan makan, berat badan lahir rendah, napas yang memburu, atau denyut jantung yang cepat.
Terkadang, gejala kelainan jantung bawaan tidak terlihat hingga beberapa tahun setelah kelahiran, dan ketika gejala tersebut mulai terlihat, anak akan mengalami kelelahan dan kelesuan yang ekstrem, pingsan, atau pembengkakan di tangan, pergelangan kaki, atau kaki.
Beberapa kelainan jantung bawaan dapat didiagnosis saat kehamilan lewat USG, dengan menggunakan ekokardiografi janin yang menghasilkan gambar USG dari jantungnya yang sedang berkembang. Dokter Anda dapat meminta Anda menjalani beberapa tes fisik.
Berikut adalah beberapa tes untuk mendiagnosis kelainan jantung pada bayi baru lahir atau orang dewasa:
Dengan teknologi medis yang memadai dan ilmu kedokteran berstandar tinggi yang kita miliki sekarang, sebagian besar kelainan jantung bawaan dapat diobati jika dideteksi di waktu yang tepat.
Jenis pengobatannya akan bergantung pada tingkat keparahan kelainan. Beberapa opsi pengobatan yang tersedia meliputi:
Tingkat kesintasan bayi dengan penyakit jantung bawaan bergantung pada tingkat keparahan kelainan, kapan kelainan tersebut didiagnosis, dan bagaimana kelainan tersebut ditangani.
Menurut Centre of Disease Control and Prevention, sekitar 97% bayi dengan masalah jantung non-kritis dapat diperkirakan bertahan hidup hingga satu tahun, dan 95% diperkirakan bertahan hingga berusia 18 tahun.
Sekitar 75% bayi dengan masalah jantung kritis diperkirakan bertahan pada tahun pertamanya, dan 69% bayi bertahan hingga usia 18 tahun.
Mencegah kelainan jantung bawaan mungkin masih mustahil, karena penyebab pastinya belum diketahui. Namun, berikut beberapa tips yang bisa Anda terapkan untuk mengurangi risiko tersebut: